metode pemeriksaan led

| Kamis, 03 April 2014 | |


BAB II
TINJAUAN KASUS

A.    Ilustrasi Kasus
Topik yang akan diangkat dalam laporan Praktek Kerja lapangan ini adalah ketepatan pemilihan metode pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) pada pasien di Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.
Ketepatan metode pemeriksaan terutama pada tenaga analis kesehatan loboratorium sangat berpengaruh pada hasil pemeriksaan dan keselamatan pasien. Pemeriksaan hematologi merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat dipakai sebagai penunjang diagnosis yang berkaitan dengan terapi dan prognosis. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat diperlukan hasil yang teliti dan akurat. Dalam perkembangannya, berbagai tes laboratorik untuk diagnosis mengalami perbaikan dan kemajuan dalam menunjang pelayanan kesehatan yang efisien, teliti dan akurat. Salah satunya  adalah tes Laju Endap Darah (LED).
 Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) yang sering digunakan sampai saat ini adalah metode Westergren yang dibaca pada jam ke 1 dan 2 (Sakti, 2006). Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 2 jam, terkadang pada saat-saat tertentu pasien membutuhkan hasil yang cepat dan akurat. Tentunya pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) metode Westergren tidak lagi efektif untuk pasien, sehingga diperlukan pemilihan metode pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) yang tepat untuk pasien.
B.     Uraian Kasus
Laju endap darah (erithrocyte sedimentation rate, ESR) yang juga disebut laju sedimentasi eritrosit adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan). Beberapa dokter masih mengharuskan uji LED bila ingin membuat perhitungan kasar mengenai proses penyakit, dan bermanfaat untuk mengikuti perjalanan penyakit (Atiqah, 2011). Pasien yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sakit atau cedera parah harus ditangani dengan cepat, karena penundaan dapat mengancam keselamatan jiwanya. Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) yang sering digunakan sampai saat ini adalah metode Westergren dan Wintrobe yang membutuhkan waktu 2 jam. Selain metode Westergren dan Wintrobe terdapat metode lain yang digunakan oleh Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta seperti westergren miring atau menggunakan metode pemeriksaan LED otomatis. Tenaga analis kesehatan dituntut untuk dapat memilih metode pemeriksaan yang efektif sesuai dengan kondisi pasien.

C.    Identifikasi Masalah
Pemilihan metode pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) yang efektif digunakan pada pasien di Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.
D.    Pembatasan Masalah
Pembatassan masalah yang ingin dibahas adalah mengenai metode pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) yang digunakan untuk pasien di Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.

E.     Rumusan Masalah
Metode pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) apakah yang efektif untuk pasien di Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta?















BAB III
ANALISIS KASUS

A.    Tinjauan Teori
1.      Laju Endap Darah (LED)
a.       Definisi
LED atau juga biasa disebut Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah ukuran kecepatan endap eritrosit, menggambarkan komposisi plasma serta perbandingan eritrosit dan plasma. LED dipengaruhi oleh berat sel darah dan luas permukaan sel serta gravitasi bumi (KEMENKES RI, 2011).
b.      Proses pemriksaan LED
Proses LED dibagi dalam 3 fase. Fase pertama adalah tingkatan penggumpalan yang menggambarkan periode eritrosit membentuk gulungan (rouleaux) dan sedikit sedimentasi. Fase kedua adalah tingkatan pengendapan cepat, yaitu eritrosit mengendap secara tetap dan lebih cepat. Dan fase ketiga adalah tingkatan pemadatan, pengendapan gumpalan eritrosit mulai melambat karena terjadi pemadatan
c.       Nilai normal
-          Pria kurang dari 15
-          Wanita kurang dari 20

d.      Implikasi klinik
nilai meningkat terjadi pada: kondisi infeksi akut dan kronis, misalnya tuberkulosis, arthritis reumatoid, infark miokard akut, kanker, penyakit Hodkin’s, gout, Systemic Lupus Erythematosus (SLE), penyakit tiroid, luka bakar, kehamilan trimester II dan III. Peningkatan nilai LED > 50mm/jam harus diinvestigasi lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan terkait infeksi akut maupun kronis, yaitu: kadar protein dalam serum dan protein, immunoglobulin, Anti Nuclear Antibody (ANA) Tes, reumatoid factor. Sedangkan peningkatan nilai LED > 100mm/jam selalu dihubungkan dengan kondisi serius, misalnya: infeksi, malignansi, paraproteinemia, primary macroglobulinaemia, hiperfi brinogenaemia, necrotizing vaskulitis, polymyalgia rheumatic.
nilai menurun terjadi pada: polisitemia, gagal jantung kongesti, anemia sel sabit, Hipofi brinogenemia, serum protein rendah Interaksi obat dengan hasil laboratorium: etambutol, kuinin, aspirin, dan kortison.
2.      Macam-macam metode pemeriksaan LED
Pengukuran LED dapat dilakukan dengan berbagai metode yang masingmasing memiliki kelebihan, kekurangan, dan sensitivitas, serta nilai rujukan tersendiri. Hal tersebut disebabkan prosedur dan alat-alat yang dipakai berbeda. Metode-metode pengukuran LED yang ada antara lain Metode Westergren, Wintrobe, Mikro sedimentasi Landau, dan metode pemeriksaan LED otomatis.
3.      Metode pemeriksaan LED di Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta
a.       Metode Westergreen
Untuk melakukan pemeriksaan LED cara Westergreen diperlukan sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah vena + 1 bagian natrium sitrat 3,2 % ) atau darah EDTA yang diencerkan dengan NaCl 0.85 % 4 : 1 (4 bagian darah EDTA + 1 bagian NaCl 0.85%). Homogenisasi sampel sebelum diperiksa. Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0. Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari getaran maupun sinar matahari langsung. Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm penurunan eritrosit.
b.      Metode Wintrobe
Sampel yang digunakan berupa darah EDTA atau darah Amonium-kalium oksalat. Homogenisasi sampel sebelum diperiksa. Sampel dimasukkan ke dalam tabung Wintrobe menggunakan pipet Pasteur sampai tanda 0. Letakkan tabung dengan posisi tegak lurus. Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm menurunnya eritrosit.
c.       Metode pemeriksaan LED otomatis
Pada metode otomatis ini darah dimasukan ke dalam tabung khusus dan dicampur secara hati-hati, sampel kemudian dimasukan ke dalam alat dan didiamkan dalam waktu tertentu. Tabung dimiringkan 18° sehingga menyebabkan proses pengendapan dipercepat. LED jam pertama dibaca dalam waktu 25 menit, LED jam kedua dibaca dalam waktu 45 menit. Sensor yang terdapat pada alat pemeriksaan LED otomatis akan membaca tingkat pengendapan eritrosit kemudian data dicetak dan divisualisasikan pada layar.
d.      Metode westergren miring
Salah satu keuntungan Westergren miring adalah waktu pengukuran lebih singkat dan prosedur pemeriksaan lebih praktis juga sederhana. Memerlukan waktu lebih singkat yaitu 12 menit dan prosedur yang sederhana untuk mendapatkan hasil pengukuran LED. LED jam pertama dibaca dalam waktu 7 menit  dan jam kedua dibaca dalam waktu 12 menit. LED akan dipercepat dengan meletakkan tabung miring 45° pada rak khusus sehingga menambah gaya gravitasi.
4.      Data hasil pengamatan
Dari uraian diatas diperoleh data lamanya pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) pada masing-masing metode yang digunakan oleh Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.
a.       Metode westergren                                   : 120 menit
b.      Metode wintrobe                                      : 120 menit
c.       Metode pemeriksaan LED otomatis         : 45 menit
d.      Metode westergren miring                        : 12 menit

B.     Analisis SWOT
1.      Strength (kekuatan)
Mahasiswa sudah mendapatkan teori mengenai pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) pada mata kuliah Hematologi, sehingga dapat mengaplikasikannya di dunia kerja yang nyata.
2.      Weakness (kelemahan)
Dalam praktikum mata kuliah Hematologi mahasiswa hanya mendapatkan pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) metode Westergren dan Wintrobe.
3.      Opportunity (peluang)
Mahasiswa PKL diberi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) metode pemeriksaan LED otomatis dan Metode westergren miring.
4.      Treath (ancaman)
Apabila sebuah laboratium tidak memiliki alat untuk melakukan pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) metode pemeriksaan LED otomatis dan Metode westergren miring.

C.    Pembahasan
Metode pengukuran LED yang direkomendasikan oleh WHO dalam ICSH saat ini adalah metode Westergren yang menggunakan tabung Westergren dan diletakkan tegak lurus pada rak khusus, kemudian dibaca setelah 1 jam dalam satuan milimeter. Metode westergren miring adalah metode baru yang dapat mengukur LED lebih cepat sehingga membantu klinisi untuk menentukan tindakan selanjutnya, westergren miring memerlukan waktu lebih singkat yaitu 12 menit dan prosedur yang sederhana untuk mendapatkan hasil pengukuran LED. LED akan dipercepat dengan meletakkan tabung miring 45° pada rak khusus sehingga menambah gaya gravitasi.
Pada metode pemeriksaan LED otomatis menggunakan alat otomatis dimana tabung diletakan pada kemiringan 18° sehingga akan mempercepat pengendapan. Metode ini membutuhkan waktu 45 menit. Keuntungan menggunakan alat ini adalah lebih mudah dikerjakan dibandingkan metode lainnya dan hasil akan tercetak secara otomatis.
Pada penelitian Ibrahim, dkk (2006) menyimpulkan bahwa Hasil pemeriksaan metode westergren miring dan metode pemeriksaan LED otomatis dibandingkan dengan metode Westergren adalah valid. Jadi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pemeriksaan LED metode Westergren yang direkomendasikan oleh WHO dalam ICSH dengan metode westergren miring dan metode pemeriksaan LED otomatis, sehingga metode westergren miring dan metode pemeriksaan LED otomatis dapat digunakan untuk pemeriksaan LED pada pasien.

2 komentar:

Unknown Says:
16 Februari 2019 pukul 17.44

Apakah ada referensi tentang pemeriksaan led dengan metode modifikasi kemiringan 45°?

elanorezagorski Says:
3 Maret 2022 pukul 14.58

Blackjack, Casino, Online, Roulette - JT Hub
Blackjack, Casino, Online, Roulette. Find a blackjack, casino 경기도 출장마사지 and 안성 출장마사지 slots, 과천 출장샵 online, 전주 출장샵 roulette 광명 출장샵 and casino table games.

Posting Komentar