pewarnaan spora metode schaeffer fulton

| Sabtu, 05 April 2014 | |
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya spora beserta letaknya pada bakteri.
Prinsip: Sel vegetative berwarna merah, spora berwarna hijau dengan background berwarna merah muda, apabila bakteri berspora dilakukan pengecetan dengan metode schaffer fulton.
Alat dan Bahan:
  • Ohse bulat
  • Objeckglass
  • Jembatan pengecetan
  • Malachite green
  • Gram D
  • Mikroskop
  • Emersi oil
  • Spirtus dan pembakar spirtus
Cara kerja 
Pembuatan preparat
  • Siapkan objeckglass yang bersih, kering dan bebas lemak
  • Labelisasi
  • Ambil 2-3 ohse bakteri dengan ohse bulat taruh ditengah-tengah objeckglass
  • Ratakan dengan panjang ±2cm, dan lebar ± 3cm (bentuk oval), secara aseptis
  • Kering anginkan, fiksasi diatas nyala api 3x
Pengecetan
  • Siapkan preparat yang sudah jadi dan taruh di jembatan pengecetan
  • Genangi preparat dengan malachite green, kemudian dipanadi sampai keluar uap 3x, tunggu dingin 5-10 menit
  • Buang sisa cat, cuci dengan air mengalir
  • Genangi dengan gram D selama 30 detik
  • Buang sisa cat, cuci dengan air mengalir, kering anginkan
  • Periksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 1000x  dengan penambahan emersi oil
Hasil:
Pembahasan:
spora adalah endospora, suatu bada yang refraktil terdapat pada induk sel, merupakan suatu stadium dorman dari sel vegetatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengecatan spora:
  • Fiksasi
  • Smear terlalu tebal
  • Waktu pengecatan tidak tepat
  • Konsentrasi reaagen
  • Umur bakteri
  • Nutrisi
Ada 2 jenis bakteri yang dapat membentuk spora
  • Clostridium adalah bakteri yang bersifat anaerob
  • Bacillus adalah Bakteri yang bersifat aerob
Stuktur endospora berbeda-beda untuk setiap spesies
  • Clostridium botullinum: sporanya subterminal
  • Clostridium tetani:sporanya terminal
  • Bacillus anthracis: sporanya central
Endospora bakteri merupakan struktur yang paling tahan terhadap lingkungan yang ekstrim misalnya kering, kepanasan, dan keadaannya asam.
Macam-macam metode pengecetan
  • Schaffer fulton
  • Klein vedder
  • Bartolomew mittler
 
  • Core: sitoplasma dari spora yang didalamnya terkandung semua unsure untuk kehidupan bakteri seperti kromosom yang komplit, komponen- komponen untuk sintesis protein dan sebagainya.
  • Cortex: lapisan yang paling tebal dari spora envelope, terdiri dari lapisan peptidoglikan tapi dalam bentuk yang istimewa.
  • Dinding spora: lapisan paling dalam dari spora, terdiri dari peptidoglikan dan akan menjadi dinding sel bila spora kembali dalam bentuk vegetative.
  • Eksosporium: lipoprotein membrane yang terdapat dari luar.
  • Coat: terdiri dari zat semacam keratin, dan keratin inilah yang menyebabkan spora relatif tahan terhadap pengaruh luar.

0 komentar:

Posting Komentar