Analisis kation
memerlukan pendekatan yang sistematis. Umumnya ini dilakukan dengan dua cara
yaitu pemisahan dan identifikasi. Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan
suatu kelompok kation dari larutannya. Kelompok kation yang mengendap
dipisahkan dari larutan dengan cara sentrifus dan menuangkan filtratnya ke
tabung uji yang lain. Larutan yang masih berisi sebagian besar kation kemudian
diendapkan kembali membentuk kelompok kation baru. Jika dalam kelompok kation
yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka kation-kation tersebut
dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil, demikian seterusnya
sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu kation.
Jenis dan
konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutan dilakukan untuk memisahkan
kation menjadi beberapa kelompok.Suatu skema analisis standar untuk
mengidentifikasi 25 kation dan 13 anion yang berbeda telah disusun. Skema
analisis tersebut terus dikembangkan sehingga sekarang orang dapat memilih
skema yang sesuai dengan kondisi yang ada dilaboratorium masing-masing. Bahkan
tidak menutup kemungkinan untuk memodifikasi dan mengembangkan sendiri skema
tersebut
Dalam analisis
kualitatif sistematis, kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan,
berdasarkan sifat-sifat kation itu terdapat beberapa reagensia. Reagensia yang
umum dipakai diantaranya : asam klorida, Hidrogen sulfide, Amonium sulfide, dan
Amonium karbonat.
Klasifikasi
kation berdasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia,
reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak,boleh dikatakan bahwa
klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfide, dan karbonat dari kation tersebut.
Reagensia
yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah:
1.
HCL
2.
H2S
3.
(NH4)2S
4. (NH4)2CO3
0 komentar:
Posting Komentar