1.
Bidang Komputer dan Sains
Para Peneliti kecerdasan buatan telah
membuat banyak alat untuk memecahkan beberapa masalah yang dapat dikategorikan
paling rumit pada bidang komputer dan sains. Kebanyakan dari penemuan mereka
telah diambil alih oleh cabang ilmu komputer dan sains dan tidak lagi menjadi
bagian dari bidang ilmu kecerdasan buatan. Beberapa daftar aplikasi yang
sebelumnya dikembangkan oleh para peneliti kecerdasan buatan adalah GUI
(Graphical User Interface), Kalkulasi koordinat mouse pada layar monitor,
manajemen penyimpanan otomatis, pemrograman dinamis serta pemrograman orientasi
objek.
2.
Finansial
Pada bidang finansial, penggunaan
kecerdasan buatan ditujukan pada pengorganisasian operasi, investasi saham, dan
memanajemen properti. Sebuah sistem yang memiliki kecerdasan buatan dapat
mengkalkulasi inflasi maupun deflasi yang akan terjadi di masa depan serta
dapat mengkalkulasi probabilitas naik turunnya harga saham sehingga dapat
digunakan untuk menentukan investasi secara detail.
3.
Kesehatan
Pada bidang kesehatan, sistem
kecerdasan buatan telah digunakan, slah satunya adalah algoritma genetika yang
memungkinkan simulasi proses evolusi dan rekayasa genetika diuji coba tanpa
memerlukan “korban” makhluk hidup. Algoritma ini juga dapat digunakan untuk
pencocokan DNA yang sering digunakan dan saat ini mungkin populer untuk
mengidentifikasi identitas seseorang.
4. Industri
Pada bidang Industri penggunaan
mesin sudah merupakan hal yang umum. Mesin biasanya digunakan dalam industri
untuk pekerjaan yang membahayakan manusia dan yang sulit untuk dilakukan
manusia.
sebagai contoh memindahkan barang
yang mempunyai berat ber ton-ton, pemotongan besi dan baja. bahkan dalam
industri manufaktur, pekerjaan yang membutuhkan tingkat ketelitian tinggi dan konsistensi
sudah diambil alih oleh mesin.
5. Telekomunikasi
Pada Bidang telekomunikasi, sistem
kecerdasan buatan juga banyak digunakan antara lain untuk pencarian heuristik
tentang tenaga kerja mereka, mengatur penjadwalan puluhan ribu pekerjanya,
serta menentukan jumlah gaji sesuai dengan kualitas kerja mereka. Semuanya
dilakukan secara otomatis dengan kecerdasan buatan yang telah diimplementasikan
ke dalam sistemnya.
6. Pengembangan Game
Perkembangan Game yang pesat pada
masa ini juga membutuhkan sesuatu yang berbeda pada rule permainannya. Sebuah
sistem game, jika sudah dimainkan sampai tuntas oleh seorang player, maka
ketika player yang sama memulai lagi permainan dari awal, maka rule
permainannya akan sama. namun berbeda untuk game-game yang telah ada saat ini.
sistem dalam game, dapat belajar mengenali pola permainan dari player dan
ketika player tersebut memulai permainan kembali, maka sistem ini akan
menggunakan rule yang berbeda untuk pemain yang sama ini. sehingga game menjadi
lebih menarik dan menantang untuk dimainkan. Contoh aplikasi kecerdasan buatan
dalam bentuk game sangat banyak sekali, ada yang berbentuk game PC, dan ada
pula yang berbentuk game jaringan atau Game Online.
7. Pengembangan Mainan Dengan AI
Peralatan seperti robot AIBO dan
ASIMO, robot anjing cerdas dan robot yang menyerupai manusia yang dapat
berinteraksi dengan manusia menjadi salah satu favorit alat bermain yang telah
menggunakan kecerdasan buatan pada sistemnya. ASIMO dan AIBO ini dapat
berinteraksi dengan manusia melalui suara, fitur speech recognition di
dalamnya, robot ini dapat mengerti apa yang diucapkan manusia dan
menanggapinya.
8. Pengembangan AI yang lain
SYSTRAN
adalah perangkat lunak yang dapat dipakai untuk melakukan penerjemahan dari dan
kebahasa-bahasa berikut: Jerman, Prancis, Italia, Jepang, Korea, Rusia,
Portugis dan Spanyol
Delco Electronics menciptakan sebuah mobil yang dapat
mengemudi sendiri. Mobil ini menggunakan pendeteksi tepi untuk tetap bertahan
di jalan
Volkswagen AG (Jerman) menciptakan sistem
pengemudi kendaraan otomatis.daftar pustaka: Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, 2003, Yogyakarta
William Siler and James
J. Buckley, “Fuzzy Expert System and Fuzzy Reasoning”, Wiley-Interscience, 2005
Laurene Fauset,
“Fundamental of Neural Network”, Prentice Hall, 2000
0 komentar:
Posting Komentar