1. Culex
Merupakan
vektor penyakit filariasis yang disebabkan oleh Wuchereria bancrofti. Larvanya
hidup di selokan dan tempat kotor dekat rumah.Bersifat antrofilik dan zoofilik
, nyamuk ini aktif pada malam hari. Bersembunyi pada tempat gelap dan barang
yang bergantungan.Jarak terbangnya 4-6 km.
2.
Aedes
Larvanya
pada tempat yang jernih dan sikap sudutnya 45o,dengan permukaan air
dan bagian kepalanya dibawah.nyamuk ini merupaka vektor utama yang menularkan
penyakit DBD. Distribusinya terdapat di Indonesia, sampai ketinggian 1000m
diatas permukaan laut,terutama daerah perkotaan bahkan sampai ke
pedesaaan.metamorfosis sempurna. Aktif
pada siang hari, antrofilik.
Mempunyai 2
spesies penting, yaitu :
-Aedes
aegpty
-Aedes
albopictus
3. Anopheles
Merupakan
vektor penyakit malaria pada manusia.Tempat berkembangbiakanya sangat
bervariasi tergantung spesies nyamuk dan
lingkungan serta kondisi lingkungannya Metamorfosisnya sempurna, nyamuk
betinanya merupakan antrofilik sedangkan nyamuk jantannya zoofilik. Ada spesies
yang senang mengigit dalam rumah (endophagic) da nada yang lebih suka di luar
rumah (endophagic).
4. Mansonia
Merupakan
vektor filariasis dan antrofilik. Nyamuk ini banyak ditemukan pada daerah
rawa-rawa pulau jawa dan diluar pulau jawa. Larvanya hidup di air dengan
menempelkan dirinya melalui tusukan siphonnya yang lancip kedalam akar-akar
tumbuhan ait untuk mencari udara.
5. Phlebotomus
Merupakan
vektor penyakit kala azar, oriental sore,pappataci fever, verugga peruana.
Tempat perindukannya pada tanh yang lembab dan gelap, betinanya antrofilik
sedangkan jantan tidak.Aktif pada malam hari, nyamuk jantan makan keringat
manusi dan bahan-bahan cair.Ada beberapa spesies hanya sekali menghisap darah
sebelum bertelur dan mati sesudah bertelur. Metamorphosis sempurna , larvanya
mendapatkan makan dari bahan organic binatang,tinja manusia dan sampah.
6. Toxorhynchites
Toxorhynchites
sering temukan pada daerah tropis dan subtropis . Aktif pada siang
hari.Telurnya diletakkan satu demi satu dan larvanya sering ditemukan pada
lubang-lubang pohon,potongan bambu,lekukan daun dansejenisnya yang tergenang
air.Dalam satu hari parasite ini dapat memakan 16 ekor larva Aedes aegypty. Toxorhynchites
hanya menghisap cairan bunga.Larvanya berukuran besar,pemakan larva nyamuk lain
dan memangsa sejenisnya yang lebih kecil.
7. Tabanus
Tabanus sering
disebut dengan horse flies , deer flies
merupakan lalat dengan ukuran agak besar,1-2,5 cm, berwarna bagus,tampak kokoh
dan menarik perhatian karenanya matanya yang besar dan mengkilat. Selain
menghisap darah manuia lalat ini juga menghisap darah reptil dan darah mamalia,
namun tidak menghisap darah burung.Lalat ini juga menghisap manisan dari
tumbuh-tumbuhan.Aktif pada siang hari.
8.
Glossina
Merupakan vektor penyakit
trypanosomiasis.Distribusinya di Afrika barat dan timur.
9. Stomoxys
Nyamuk ini sering disebut sebagai lalat
kandang, stable fly. Distribusinya menyebar di seluruh dunia. Lalat betinanya
sebelum bertelur biasanya menghisap darah mangsanya beberapa kali. Merupakan
vektor penyakit surra yang disebabkan Trypanosoma
evansi serta sebagai vektor penyakit anthrax, tetanus, yellow fever dan
meskipun jarang terjadi. Stomaxys
menghisap darah pada siang hari. Nyamuk ini berkembang biak pada tempat
yang lembab dan basah,tanaman air, samapah dan lotoran hewan.
10.
Chrysops
Merupakan
vektor yang menular loasis,tularemiasis dan anthraxis. Aktif pada siang hari.
Betinanya antrofilik, da nada beberapa spesies yang menhisap darah sebanyak 0,2
cc selam a10 menit. Metamorfosisnya sempurna.
11.
Chrysomyia
Nyamuk
ini dapat menyebabkan penyakit miasis. Distribusinya menyebar di seluruh dunia.
Sering disebut dengan blow flies. Lalat ini menyukai tempat luka-luka terbuka
yang basah ini dapat menimbulkan miasis pada mata, tulang dan berbagai tempat
lainnya.
\
12. Wohlfahartia
Lalat ini dapat menimbulkan
miasis padakulit, mata, hidung, telinag, vagina, lidah dan usus.
Larva dari lalat ini dapat menembus kulit yang sehat.
13. Musca
Lalat ini berkembangbiak pada tempat
dengan bahan sisa organic dan tinja kuda. Merupakan lalat rumah yang menyebar
di seluruh Indonesia. Pada umur 2 hari lalat ini sudah mampu bertelur. Musca
merupakan vektor mekanik dari berbagai
macam penyakit karena lalat ini menyukai daerah mata da sekitarnya sehingga
dapat dengan mudah menualrkan trachoma dan konjungtivitis, hinggap pada alat
makan serta sifat buruknya yang selalu memuntahakan cairan pada mulutnya
sebelum makan, dan buang air besar setelah makan. Lalat ini menyebabkan
penyakit Ascaris, spora anthrax, dan Clostridium
tetani.
14. Neopsylla
Bentuk
dewasa, baik jantan maupun betina menghisap darah dan dapat hidup tanpa makan
selama 3 bulan. Kaki belakang kuat untuk
meloncat. Tidak bersayap, mempunyai
mulut menusuk dan menghisap. Metamorfosis sempurna Telur, karena tidak melekat
biasanya jatuh ke tanah atau lantai dalam beberapa hari menetas menjadi larva
yang berbentuk ulat berbulu.
15. Stivalius
Kaki belakang kuat untuk meloncat. Tidak
bersayap, mempunyai mulut menusuk dan menghisap. Metamorfosis
sempurna. Bentuk dewasa, baik jantan
maupun betina menghisap darah dan dapat hidup tanpa makan selama 3 bulan. Telur, karena tidak melekat
biasanya jatuh ke tanah atau lantai dalam beberapa hari menetas menjadi larva
yang berbentuk ulat berbulu.
16. Pulex
Serangga ini
distribusinya kosmopolit , sehingga habitatnya bervariasi tergantung pada
lokasi geografis. Hospes serangg ini umunya manusia. Pulex mempunyai
metamorphosis lengkap serta dapat hidup selama beberapa minggu sampai lebih
dari satu tahun. Biasanya akan temukan dalam berkoloni kecil atau kelompok, mereka akan berpindah ke
hospes untuk mencari makan. Pulex dewasa membutuhkan darah sebagai sumber
makanan mereka sedangkan larvanya memakan kotoran dari Pulex dewasa
Serangga ini
juga sebagai vektor penyakit pes, ricketsia typhi, protozoa,parasite nematoda.
17. Tunga
Serangga yang
sering dikenal sebagai chigger,jigger,tuma atau kutu pasir.
Pada manusia
terdapat dibawah kuku kaki dan kuku yang akhirnya akan menyebabkan infeksi dan
adanya nanah. Tunga juga dapat menimbulkan penyakit pada anjing , kerusakan
kulit akibat Tunga dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder serta
ulcerasi.
18. Pediculus
Distribusinya
kosmopolit diseluruh dunia, habitatnya beradubuh manusiaa pada tubuh manusia
atau pakaian karena hanya dapat bertahan hidup beberapa hari dari hospes.
Memiliki metamorphosis tidak sempurna. penularan serangga ini melalui kontak
langsung,dengan pakaian atau rambut. Kutu hidup di kulit kepala , kutu ini
adalah ektoparasit obligat serta hidup dari darah manusia. Serangga ini juga
berperan sebagai vektor typhus, rickettsia. Kutu ini tidak tahan akan suhu
tinggi.
19. Triatoma
Metamorfosis
tidak sempurna. Habitat di rumah-rumah
berlantai tanah dan kandang ternak. Bertelur
sampai 600 butir. Habitatnya
di rumah yang lantainya tanah & kandang ternak. Metamorfosisnya tidak
sempurna.
20. Reduvius
Biasanya terdapat pada tempat tidur. Menggigit manusia hanya untuk
melindungi diri, tidak menyebabkan penyakit. Metamorfosis
tidak sempurna.
21. Panstrongylus
Habitatnya di
pedesaan bersama dengan tikus serta
hidup pada rongga pohon yang membusuk. Aktif pada malam hari dan bersembunyi
pada siang hari. Serangga ini menyukai tempat yang lembab. Panstrongylus betina
umumnya hanya 1 kawin dan bereproduksi dengan cara ovipar.
22. Rhodnius
Spesies
dari Rhodnius sering ditemukan pada bagian utara Ameriak Selatan dan Amerika
Tengah. Serangga ini umunya aktif pada malam hari dan bersembunyi pada siang
hari. Memiliki metamorphosis yang sempurna. Maxillanya dekat dengan saluran
makanan dan saluran air liur yang memasukkanair liur saat menghisap hospes.
23. Cimex
Cimex merupakan serangga yang berperan
sebagai vektor mekanis. Cimex dapat mengandung mikrooganisme patogan dalam
pencernanannya,tetapi tidak pernah memuntahkan darah yang terinfeksi kedalam
luka gigitan hospes dan tinjanya jarang menyebabkan kontaminasi pada luka
gigitannya.
24. Blatta
Serangga
ini penyebarannya di seluruh dunia , ditemuakn didalam maupun di luar ruangan.
Habitatnya pada tempat sampah,saluran air,dibawah daun atau batu. Suhu ideal
unyuk serangga ini adalah 20-29oC. serangga ini bersifat omnivore,
sebagian besar memakan sampah yang membusuk. Serangga ini cukup berbahaya
karena merupakan vektor penyakit disentri dan diare serta dapat hidup selama 1
bulan tanpa makanan.
25. Blatella
Umumnya
berlindung di tempat yang sempit, lembab dan gelap. Memiliki kesukaan khusus
untuk makanan yang kaya pati seperti kentang, roti, tepung
26. Periplaneta
Jarang ditemukan di rumah-rumah hunian, biasanya
di sekitar pelabuhan laut. Terbang
baik dalam kondisi hangat. Saat
terancam dapat menghasilkan sekresi berbau busuk dari kelenjar di bagian
perutnya. Omnivora
27. Megalophyge
Metamorfosis sempurna. Menjadi hospes perantara
penyakit yang disebabkan oleh Hymenolepis
diminuta
28. Anaphe
Metamorfosis sempurna. Menjadi hospes perantara
penyakit yang disebabkan oleh Hymenolepis
diminuta
29. Parasa
Metamorfosis sempurna. Menjadi hospes perantara
penyakit yang disebabkan oleh Hymenolepis
diminuta
30. Tenebrio
Memiliki dua pasang sayap,sayap depan
tebal dan kaku yang disebut elytra, menutupi sebagian atau seluruh abdomen dan
mempunyai bentuk mulut untuk mengigit. Berperan sebagai hospes perantara cacing
Hymenolepis diminuta di
Jepang. Kumbang dewasny dapat menyebabkan canthariasis, yaitu infestasi pada
alat-alat tubuh hospes. Diantara kumbang ada yang disebut blister beetle, yang
termasuk ini adalah Spanish fly
mengandung zat cantharidin yang dapat dipakai sebagai directicum. Zat ini dapat
menimbulakn lepuh bila mengenai kulit.
31. Paraponera
Memiliki
2 pasang sayap tipis dan membranus. Mulut
sebagai alat untuk menggigit dan menjilat
32. Latrodectus
Metamorfosis
tidak sempurna. Laba-laba jantan mati setelah
kopulasi
Makanan: insekta dan binatang
kecil lain yang ditangkap dengan sarangnya dan dibunuh dengan toksinnya
33. Centruroides
Serangga ini dapat ditemukan didalam ruangan
maupun didalam ruangan. Aktif pada malam hari, serangga ini bersembunyi pada
daerah yang dingin,dibawah batu,papan. Berkembangbiak pada musim gugur, musim
semi dan awal musim panas. Serangga ini juga berfungsi untik membabtu
mengontrol populasi serangga di sekitarnya serta akan menyerang bila disentuh
oleh manusia. Kelenjar racun yang terdapat pada ujung ekor merupakan racun
neurotoksik dan mematikan bagi serangga lain.
34. Loxoceles
Serangga ini memasukkan
racun kedalam tubuh penderita melalui gigitan rahangnya yang menagndung racun.
Hidup pada tempat gelap di celah-celah batu atau kayu dan sering ditemukan pada
lekukan kloset duduk. Merupakan laba-laba yang dapat menimbulkan necrosis
arachnidisme yaitu gangrene yang terjadi akibat gigitan laba-laba ini. Gangren
yang terjadi memebutuhakan wakyu yang panjang agar bisa sembuh.
35. Dermacentor
Hidup
sebagai eksoparasit pada berbagai binatang dan menghisap darah. Jantan mati setelah kopulasi. Betina bertelur di tanah
kemudian mati. Metamorfosis tidak sempurna
36. Ornithodoros
Mulut
menusuk dan menghisap. Berkulit
tipis dan berbulu. Metamorfosis
tidak sempurna.
37. Sarcoptes
Metamorfosis
tidak sempurna. Betina membuat terowongan dalam
stratum korneum, terutama pada malam hari dan hidup di dalamnya. Setiap hari sambil maju
sambil meletakkan 4-5 butir telur sampai 40-50 butir. Telur menetas dalam 5 hari
dan keluar larva dengan 3 pasang kaki yang meneruskan terowongan induknya. Jantan mati setelah kopulasi
atau hidup beberapa hari
38. Dermodex
Metamorfosis
tidak sempurna. Merupakan penyebab penyakit
kulit anjing. Stadium dewasa yang keluar di
permukaan kulit yang menyebabkan penularan pada anjing lain, bulu-bulu
akan rontok.
39. Scolopendra
Serangga ini banyak ditemuakn pada daerah
tropis
40. Fontaria
Hidup di tanah yang lembab
dan banyak mengandung bahan organic Metamorfosis
tidak sempurna Penyebaran
cosmopolitan Menyebabkan
dermatitis karena cairan yang dikeluarkannya
41. Cylops
Hidup di
dalam air tawar dan telurnya terdapat di dalam kantong yang letaknya di kanan
atau kiri abdomen (sebelah lateral abdomen). Penyebaran:
Afrika, India, Timur Tengah. Metamorfosis
tidak sempurna
42. Diaptomus
Hidup
didalam air tawar. Penyebaran:
Afrika, India, Timur Tengah. Menjadi
hospes perantara penyakit yang disebabkan oleh Diphyllobothrium latum Metamorfosis tidak sempurna
43. Potamon
Metamorfosis
tidak sempurna. Menjadi hospes perantara
penyakit yang disebabkan oleh Paragonimus
westermani
0 komentar:
Posting Komentar